Apa Itu Cessie, Manfaat, dan Tata Caranya

Anda disini : - - - Pos
11 November 2024 Legal Oleh :admin

“Cessie merupakan istilah untuk pengalihan piutang. Simak beberapa syarat dan prosedur yang harus dipenuhi berikut ini agar Anda bisa mengalihkan piutang dengan aman.”

RUMAH CIREBON – Cessie atau yang dikenal sebagai pengalihan hak tagih atas nama merupakan suatu perjanjian, di mana seseorang atau perusahaan melakukan pemindahan piutang kepada kreditur baru.

Dalam praktiknya, cessie sering digunakan untuk mengalihkan piutang atas nama dari kreditur lama kepada kreditur baru. Cessie dapat dilakukan secara sukarela atau berdasarkan perjanjian.

Apa Itu Cessie?

Menurut Pasal 613 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), istilah cessie digambarkan sebagai pengalihan piutang atas nama oleh kreditur kepada orang lain, sehingga orang tersebut memperoleh hak untuk menagihnya.

Secara sederhana, cessie dapat diartikan sebagai penggantian orang yang berpiutang lama dengan seseorang berpiutang baru. Misalnya, A berpiutang kepada B sebesar Rp 100.000, kemudian A mengalihkan piutangnya tersebut kepada C. Dengan demikian, C berhak atas piutang A kepada B sebesar Rp 100.000

Dalam pengalihan piutang terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu kreditur lama yang mengalihkan hak tagihnya (cedant), kreditur baru yang menerima pengalihan hak tagih (cessionaris), dan debitur yang berutang kepada cedant (cessus).

Cessie dapat dibagi menjadi cessie dengan perjanjian tertulis yang dilakukan dengan dibuatnya perjanjian tertulis antara kreditur lama dan kreditur baru dan cessie dengan perjanjian lisan yang dilakukan tanpa dibuatnya perjanjian tertulis.

 

Pentingnya Cessie dalam Bisnis

Dalam konteks bisnis, cessie memiliki peran yang sangat penting dan dapat memberikan berbagai keuntungan.

  • Sebagai sarana penyelesaian utang piutang

Cessie dapat digunakan sebagai sarana penyelesaian utang-piutang antara dua pihak. Misalnya, seorang debitur yang tidak mampu membayar utangnya kepada kreditur dapat menjual piutang tersebut kepada pihak ketiga.

  • Meminimalisir risiko kredit macet

Dalam situasi di mana piutang sulit untuk ditagih atau jika perusahaan menghadapi masalah likuiditas, cessie dapat digunakan sebagai sarana pengalihan risiko dari satu pihak kepada pihak lain.

Dengan mentransfer risiko piutang kepada pihak ketiga, perusahaan dapat mengurangi beban keuangan dan fokus pada kegiatan bisnis. Pengalihan piutang juga membantu menghindari risiko kerugian yang timbul akibat tagihan yang tidak tertagih.

Misalnya, perusahaan yang memiliki piutang tidak tertagih dapat menjual piutang tersebut kepada perusahaan penagihan utang. Dengan mengalihkan piutangnya, perusahaan tersebut dapat mengurangi risiko tidak tertagihnya piutang.

  • Meningkatkan likuiditas perusahaan

Mengalihkan piutang kepada pihak ketiga dapat meningkatkan likuiditas perusahaan dengan cara menjual piutang yang dimilikinya. Artinya, perusahaan dapat memperoleh dana segar untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya.

Piutang yang dijual sebaiknya berasal dari pelanggan yang memiliki reputasi baik dan memiliki prospek pembayaran yang tinggi.

  • Mengembangkan bisnis

Cessie juga dapat digunakan untuk membeli piutang dari pihak lain untuk sarana pengembangan bisnis. Membeli piutang akan membantu perusahaan memperoleh pendapatan tambahan dan meningkatkan arus kasnya.

Perusahaan bisa membeli piutang yang berasal dari pihak pelanggan yang terlambat melakukan pembayaran piutang atau dari perusahaan lain yang mengalami kesulitan keuangan.

  • Fleksibilitas keuangan

Melakukan cessie bisa memberikan fleksibilitas keuangan bagi perusahaan Anda. Perusahaan dapat memilih tagihan atau piutang mana yang ingin mereka alihkan, sesuai dengan kebutuhan dan strategi keuangan perusahaan.

Fleksibilitas ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola arus kas mereka dengan lebih baik dan menyesuaikan strategi keuangan sesuai dengan kondisi pasar.

  • Memperlancar kerjasama bisnis

Pengalihan piutang kepada pihak lain dapat memperlancar kerjasama bisnis, terutama kerjasama yang melibatkan piutang. Melalui cessie, perusahaan dapat memperoleh dana untuk mendukung kerjasama bisnis tersebut.

Bisa disimpulkan bahwa cessie merupakan instrumen hukum yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku usaha untuk memahami bagaimana tata cara melakukan cessie.

Tata Cara Melakukan Cessie

Berdasarkan Pasal 613 KUH Perdata, pengalihan piutang atas nama dapat dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan debitur. Pengalihan piutang atas nama ini cukup dilakukan oleh kreditur asal dan kreditur baru yang dinyatakan sah dengan ditandatanganinya akta cessie atau akta otentik yang dibuat di hadapan notaris.

Akta otentik harus memuat informasi nama dan alamat kreditur lama dan kreditur baru, nama dan alamat debitur, jumlah piutang, tanggal jatuh tempo piutang, serta hak-hak yang menyertai piutang.

Setelah perjanjian dibuat, kreditur baru wajib memberitahukan kepada debitur tentang terjadinya pengalihan piutang secara tertulis atau lisan. Jika piutang yang dialihkan disertai dengan jaminan kebendaan, maka kreditur baru harus mendaftarkannya ke Kantor Badan Pertanahan Nasional untuk memberikan kepastian hukum.

Adapun piutang yang bisa dialihkan merupakan piutang atas nama yang sudah ada dan bersifat pasti. Selain itu, piutang juga harus dapat dipindahtangankan. Misalnya, piutang yang timbul dari perjanjian utang piutang antara dua pihak.

 

Leave a Comment

 

Arief Komarudin
info@jawaraproperty.co.id
×

Ada Pertanyaan?

× Hubungi kami via Whatsapp